08 November 2018 18:06 WIB
Penulis : Dwi Putro Agus Asianto
SuaraKarya.id - BOGOR: Sebanyak 250 pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dari Kabupaten dan Kota Bogor serta Depok telah mengikuti Bimbingan Teknis bagi UMKM Pangan di Gedung Sahala Martua, Parung, Kabupaten Bogor pada tanggal 6 dan 7 November 2018. Hari pertama diikuti 125 peserta dan hari kedua diikuti 125 peserta lagi yang berbeda.
Bimtek tersebut dalam rangka intervensi keamanan pangan yang diselenggarakan oleh KADIN dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Kepala Loka POM Bogor Fauzi Ferdiansyah pada hari kedua (7/11) kemarin menegaskan pentingnya pelaku usaha UMKM mengetahui berbagai hal. Yaitu meliputi cara produksi pangan yang baik, cara pendaftaran ijin edar dan keamanan pangan terkait dengan bahan tambahan.
Hal itu juga terkait dengan gerakan masyarakat sehat atau Germas.
Diinformasikan oleh Fauzi Ferdiansyah untuk kepentingan masyarakat maupun pelaku usaha makanan dan minuman BPOM RI telah membuka Loka POM di wilayah Kabupaten Bogor yaitu di gedung baru di Desa Puspasari.
Pada kesempatan itu dipamerkan produk makanan dan minuman Coklat Cabe dan minuman Sheila Fresh sebagai contoh.
Menurut pemilik minuman kemasan Sheila Fresh bernama Syariah Salim, ia baru satu tahun usaha minuman tersebut. Namun sekarang sudah punya distributor.
"Jadi hanya produksi saja," kata ibu yang lokasi produksinya di Depok itu.
Sementara Ketua Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) Kabupaten Bogor Inne Roswianita sebagai pembina UMKM mengharapkan agar BPOM memberi keringanan untuk mengurus PIRT Makanan Dalam Negeri (MD) dan Makanan Luar Negeri (ML) yang Halal.
"Karena bagi pelaku UMKM tarif Rp
300.000 itu cukup mahal," kata Inne Roswianita lagi.
Ia juga mengharapkan agar IWAPI Bogor difasilitasi dengan penambahan kuota.
Kalau hanya pendampingan 30 anggota saja, IWAPI masih bisa menampung.
"Namun yang ingin kami sampaikan, dari data kemarin lebih kurang 200 peserta UMKM butuh pendamping hingga bisa berjalan sendiri," ujarnya.
Karena itu diharapkan oleh Ketua IWAPI Bogor ini agar pemerintah melalui BPOM menjadi jalan untuk pendampingan UMKM.
"Jika wanita wanita Indonesia sudah bisa mendapatkan penghasilan yang layak, dan mendukung para suami, maka akan menghasilkan penerus penerus yang soleh dan solehah," ujarnya yang disambut tepuk tangan hadirin.
Seorang peserta Bimtek hari kedua, Endah Hayuning Pangastuti dari Parungpanjang yang juga anggota IWAPI Kabupaten Bogor mengakui begitu banyak manfaat bimbingan teknis tersebut.
" Manfaatnya, para pelaku UMKM mendapatkan ilmu mengenai cara produksi pangan yang baik, cara pendaftaran ijin edar, maupun pengawasan keamanan pangan terkait bahan tambahan makanan," kata pemilik usaha coklat cabe Endschoco itu.
Kepesertaannya dalam Bimtek tersebut juga bermanfaat untuk perluasan jaringan dengan sesama pelaku UKM di wilayah Depok dan Kabupaten maupun Kota Bogor. ***\